For professional profile please visit my LinkedIn

Anatomi Gigi pada Beberapa Reptil

Segala hidupan ini diciptakan dengan maksud dan fungsi tertentu. Struktur anatomi hewan, baik anatomi secara umum maupun spesifik pada satu bagian pasti memiliki fungsi tertentu pula. Otot bahu dan lengan pada Macaca nemestrina yang besar dan kuat memiliki kaitan dengan tipe pergerakannya, yang dikenal dengan sebutan tipe brachiasi. Hal ini dikarenakan bahu dan lengannya menjadi alat lokomosi utama.



Begitu pula dengan gambar di atas, beberapa contoh bentuk gigi pada beberapa jenis reptil. Huruf a dan b merupakan gigi komodo (Varanus komodoensis). Gigi komodo memiliki morfologi seperti pisau belati, pipih di tepinya, dengan gerigi-gerigi kecil seperti mata gergaji. Tipe gigi hewan ini berfungsi untuk mengoyak dan memotong jaringan otot mangsa dengan gerakan menggigit dan merenggut. Bisa dibayangkan, pembuluh darah khususnya arteri yang memiliki dinding lentur akan mudah terpotong oleh tipe gigi seperti ini.

Selanjutnya, gigi c - d merupakan gigi buaya sinyulong (Tomistoma schlegelii) sedangkan e - f gigi buaya muara (Crocodylus porosus), kedua tipe gigi ini hampir sama (berbeda ukuran), memiliki bentuk sillinder mengerucut, sangat kuat dengan ujung yang lancip. Buaya merupakan salah satu jenis predator yang menaklukkan mangsanya dengan menggigit dengan kekuatan tekan yang kuat dari rahangnya. Tidak jarang mangsa akan dikibas-kibaskan atau digulingkan hingga mati lemas. Buaya sendiri tidak mengunyah mangsanya. Kekuatan utamanya ada pada rahangnya.

Huruf g - i merupakan gigi taring dari jenis king cobra (Ophiophagus hannah), tipe gigi taring ular ini adalah silinder kecil dengan ujung meruncing. Satu hal yang unik adalah, di bagian tengah gigi taringnya terdapat suatu kanal atau saluran yang tembus ke ujung taringnya. Hal ini berfungsi untuk menyuntikkan bisa (venom) pada saat ular ini menggigit mangsa. Dalam hitungan detik atau menit, mangsa akan lumpuh oleh venom yang disuntikkan. Satu hal yang perlu diperhatikan, apabila menemukan ular jenis cobra, meskipun sudah mati, kita harus berhati-hati dengan taringnya. Hal ini dikarenakan ada kemungkinan dalam kanal tadi terdapat sisa venom yang tertinggal.

Terakhir, j - k, tipe gigi ular phyton dari famili Phytonidae, bentuknya seperti belati yang tajam di bagian ujungnya. Ular jenis phyton memangsa hewan buruannya dengan menggigit, biasanya kepala menjadi target gigitannya. Sementara menggigit kepala, tubuh hingga ekor ular ini akan melilit tubuh mangsanya. Otot-otot sepanjang tubuh ular sangat kuat, didukung pertulangan yang lentur sehingga lilitannya sangat mematikan, karena mangsa akan mengalami asphyxia.
Veterinary anatomist | School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, IPB University | Ph.D. student, Joint Graduate School of Veterinary Sciences, Tottori University, Japan

7 comments

  1. kereeeeenn..
    itu fotonya mas danang yang ambil??
    kalau disampingnya dikasi penggaris mantab tuh mas, jadi bisa tau ukuran asli giginya.. :D
    1. Iya,ini foto aku ambil, contoh giginya dpinjam dr koleksi seorang keeper reptil.
      Thanks ya koreksinya...sudah diganti gambarnya.
      Di foto yg lain, ada marker ukurannya, tapi gambarnya overexposure jd backgroundnya ga item...jadi ini yg ditampilkan, dengan memperkirakan ukuran dr foto yg ada markernya, semacam menjiplak..
  2. wah, baru ditilik nih tulisannya,, mantabs ^^ baru tau kalo ternyata beda-beda ya gigi-giginya para reptil itu...
    1. wah,ada kunjungan dari jepang... :)
      iya, beda-beda...keren kan? hihi
  3. Ada gigi komodo segala.. Wow..
    1. Iya, begitu mengerikannya kalau digigit komodo dragon...
  4. Sipp
Komentar atau tidak komentar tetap thank you.